Kota Bekasi diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 4,9 pada Rabu malam, 21 Agustus 2025. Pusat gempa tercatat berada 14 kilometer tenggara Bekasi dengan kedalaman dangkal. Getaran cukup kuat dirasakan warga hingga menimbulkan kepanikan. Beberapa bangunan mengalami kerusakan, termasuk robohnya sebuah mushalla di wilayah Bojongmangu.
Meskipun tidak ada korban jiwa, puluhan warga sempat dievakuasi karena khawatir akan gempa susulan. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan memberikan bantuan darurat kepada masyarakat terdampak.
Dampak gempa juga dirasakan pada layanan transportasi. Operator Kereta Cepat Whoosh memutuskan membatalkan delapan perjalanan Jakarta–Bandung untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan karena sistem peringatan dini mendeteksi potensi risiko pada jalur rel akibat getaran. Penutupan sementara jalur kereta dilakukan demi menjaga keselamatan penumpang.
Sejumlah warga mengaku panik karena gempa terjadi mendadak saat sebagian besar orang masih beraktivitas malam. Laporan dari BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami, namun warga diminta tetap waspada.
Pemerintah daerah menyiapkan posko bantuan darurat dan mengimbau masyarakat tidak berada di bangunan yang retak atau rawan runtuh. Hingga kini, tim teknis masih memeriksa kondisi infrastruktur termasuk sekolah, rumah sakit, dan jembatan.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana, khususnya di wilayah perkotaan padat penduduk seperti Bekasi. Masyarakat diimbau terus mengikuti arahan resmi dari BMKG dan otoritas terkait.