🌱 Komitmen Pemerintah: Energi Bersih sebagai Pilar Pembangunan
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan kembali komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat transisi energi ramah lingkungan sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri Green Impact Festival 2025, menegaskan posisi Indonesia sebagai negara yang serius menuju energi bersih dan inklusif.Berkas DPR+15Wakil Presiden Republik Indonesia+15GETI Media+15
🔋 Fokus Utama Transisi Energi Nasional
Bioenergi dan Bahan Bakar Nabati
Wapres menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong penggunaan bioenergi—seperti B50, bioavtur, dan bioethanol—di sektor transportasi. Indonesia memiliki potensi bioenergi hingga 57 GW, terutama dari sumber sawit dan rumput laut yang menjadikannya salah satu negara terbesar dalam produksi bahan bakar nabati.Wakil Presiden Republik Indonesia+1indosatunews.com+1
Target Energi Terbarukan
Pemerintah menargetkan pencapaian 23% bauran energi terbarukan pada tahun 2025 sebagai bagian dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Hal ini menjadi langkah awal menuju bauran energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.Wakil Presiden Republik Indonesia+13Antara News+13ESDM+13
🤝 Jalan Menuju Net Zero Emission dan Energi Independensi
-
Indonesia resmi mengadopsi Nationally Determined Contribution (NDC) 3.0, sebagai bagian dari komitmen negara dalam mengimplementasikan Perjanjian Paris Agreement. Target utama Indonesia mencakup net-zero emission pada tahun 2060 dan penurunan emisi sebesar lebih dari 21% pada 2035.Berkas DPR+2IESR+2gatrik.esdm.go.id+2
-
Peta jalan transisi energi juga mencakup penghapusan bertahap pembangkit batu bara, pengembangan energi baru terbarukan seperti panas bumi, surya, air, dan dekarbonisasi sektor listrik. PLN dan Kementerian ESDM menyiapkan langkah-langkah teknis guna mencapai target tersebut.Setneg+13PT PLN (Persero)+13gatrik.esdm.go.id+13
💡 Langkah Strategis untuk Transisi Energi Adil dan Inklusif
Panel Surya Desa
Pemerintah merencanakan distribusi 80.000 unit panel surya ke koperasi desa melalui Koperasi Desa Merah Putih, dengan setiap unit panel seluas 1–1,5 hektare. Upaya ini ditujukan untuk mendukung desa menjadi mandiri secara energi dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal.liputan6.com+1GETI Media+1
Perhatian pada Dampak Sosial
Wapres juga mengingatkan risiko greenflation—inflasi akibat transisi energi—dan menekankan pentingnya melindungi rakyat kecil serta pelaku usaha mikro dari dampak negatif. Strategi yang dijalankan harus bersifat adil, inklusif, dan berkelanjutan.gatrik.esdm.go.id+3Wakil Presiden Republik Indonesia+3indosatunews.com+3
Kolaborasi Global & Regional
Dalam forum internasional seperti BRICS dan ASEAN, Indonesia memperkuat posisi sebagai negara dengan kontribusi energi bersih yang strategis. Wapres mendorong kerja sama teknologi dan investasi di bidang energi hijau serta pertukaran kebijakan antarnegara.gatrik.esdm.go.id+4Wakil Presiden Republik Indonesia+4Antara News+4
📌 Ringkasan Komitmen Wapres
Fokus Kebijakan | Isi Pernyataan |
---|---|
Bioenergi | Pengembangan B50, bioavtur, bioethanol—potensi hingga 57 GW |
EBT (Energi Baru Terbarukan) | Target bauran 23 % energi terbarukan di tahun 2025 |
Dekarbonisasi & NDC | Net-zero emission 2060, penurunan emisi nasional hingga >20% |
Panel Surya Desa | Distribusi luas panel surya untuk energi mandiri desa |
Transisi Energi Adil | Kebijakan harus inklusif agar tidak membebani masyarakat rentan |
Kemitraan Internasional | Yayasan kerjasama untuk percepatan implementasi energi hijau |
✅ Kesimpulan
Wakil Presiden Gibran menekankan bahwa transisi energi Indonesia bukan sekadar agenda perubahan teknologi, melainkan manifesto pembangunan ekonomi berkeadilan sosial dan lingkungan. Komitmen untuk meningkatkan bioenergi, memperluas pembangkit energi terbarukan, serta mendistribusikan panel surya ke desa menunjukkan visi Indonesia menuju masyarakat yang enerjik, mandiri, dan ramah lingkungan.